Ketahui restoran terbaik yang menyajikan makanan ikonis di Kyoto, Jepang.
Kyoto, bekas ibu kota Jepang, memiliki budaya kuliner unik yang telah berkembang selama ratusan tahun. Meski Jepang identik dengan hidangan laut segar karena dikelilingi oleh samudera, Kyoto terletak cukup jauh dari pantai. Oleh sebab itu, hidangan Kyoto sangat berbeda dari daerah lainnya.
Karena terletak di tengah-tengah Jepang, Kyoto memiliki tradisi kuliner tersendiri berkat iklim dan geografinya yang unik. Kyoto berada sekitar 100 kilometer dari lautan. Iklim campuran pantai dan daratnya menjadi habitat sempurna bagi berbagai macam rempah, sayuran, serta kacang-kacangan unik yang dijadikan sebagai bahan baku utama dalam berbagai hidangan lokal.
Secara total, Kyoto memiliki 19 sayuran lokal, disebut kyōyasai, yang sangat krusial dalam semua hidangan lokalnya. Berdasarkan beberapa studi, kandungan vitamin, mineral, dan serat dalam sayuran kyōyasai lebih tinggi ketimbang sayuran Jepang pada umumnya, sehingga hidangan tradisional Kyoto terkenal sebagai makanan sehat nan menyegarkan.
Kuliner Kyoto sangat dipengaruhi oleh ekologi dan sejarahnya yang unik. Pada Wangsa Kekaisaran Jepang yang berjaya selama lebih dari satu milenium, Kyoto ditunjuk sebagai pemasok bahan baku, rempah-rempah, dan hidangan utama. Pada masa itu pula kaum bangsawan menciptakan berbagai tradisi makan, seperti upacara teh kaiseki.
Namun, bukan hanya kaum bangsawan saja yang menciptakan budaya makan khas Kyoto. Kyoto juga menjadi pusat spiritual untuk agama Buddha aliran Zen, yang memopulerkan makanan kuil vegetarian—shojin ryori—yang masih dikonsumsi hingga sekarang. Demikian pula para samurai, yang merebut Jepang dari kaum aristokrat pada tahun 1185, yang lebih menyukai hidangan sederhana yang mengedepankan gizi, bukan rasa.
Share
BAGIKAN