Search Flights Search Vacation Packages Search hotels Search Private car service Search Activity
Search Flights Search Vacation Packages Search hotels Search Private car service Search Activity
KYOTO
|
KULINER

Mencicipi 7 Jenis Hidangan Lokal Khas Kyoto

Hidangan Kyoto, yang dipengaruhi oleh budaya kerajaan, samurai, dan pemuka agama, telah berevolusi selama ratusan tahun. Cari tahu tentang makanan lokal Kyoto dan kunjungi restoran terbaiknya.
Mencicipi 7 Jenis Hidangan Lokal Khas Kyoto

Ketahui restoran terbaik yang menyajikan makanan ikonis di Kyoto, Jepang.

Kyoto, bekas ibu kota Jepang, memiliki budaya kuliner unik yang telah berkembang selama ratusan tahun. Meski Jepang identik dengan hidangan laut segar karena dikelilingi oleh samudera, Kyoto terletak cukup jauh dari pantai. Oleh sebab itu, hidangan Kyoto sangat berbeda dari daerah lainnya. 

Karena terletak di tengah-tengah Jepang, Kyoto memiliki tradisi kuliner tersendiri berkat iklim dan geografinya yang unik. Kyoto berada sekitar 100 kilometer dari lautan. Iklim campuran pantai dan daratnya menjadi habitat sempurna bagi berbagai macam rempah, sayuran, serta kacang-kacangan unik yang dijadikan sebagai bahan baku utama dalam berbagai hidangan lokal.

Secara total, Kyoto memiliki 19 sayuran lokal, disebut kyōyasai, yang sangat krusial dalam semua hidangan lokalnya. Berdasarkan beberapa studi, kandungan vitamin, mineral, dan serat dalam sayuran kyōyasai lebih tinggi ketimbang sayuran Jepang pada umumnya, sehingga hidangan tradisional Kyoto terkenal sebagai makanan sehat nan menyegarkan.

Kuliner Kyoto sangat dipengaruhi oleh ekologi dan sejarahnya yang unik. Pada Wangsa Kekaisaran Jepang yang berjaya selama lebih dari satu milenium, Kyoto ditunjuk sebagai pemasok bahan baku, rempah-rempah, dan hidangan utama. Pada masa itu pula kaum bangsawan menciptakan berbagai tradisi makan, seperti upacara teh kaiseki.

Namun, bukan hanya kaum bangsawan saja yang menciptakan budaya makan khas Kyoto. Kyoto juga menjadi pusat spiritual untuk agama Buddha aliran Zen, yang memopulerkan makanan kuil vegetarian—shojin ryori—yang masih dikonsumsi hingga sekarang. Demikian pula para samurai, yang merebut Jepang dari kaum aristokrat pada tahun 1185, yang lebih menyukai hidangan sederhana yang mengedepankan gizi, bukan rasa.

Makanan lokal terbaik di Kyoto

Dengan banyaknya faktor yang berkontribusi terhadap kekayaan kuliner Kyoto saat ini, Anda dapat mempelajari budaya lokal Kyoto melalui cita rasa zaman kuno yang diinterpretasikan ke zaman modern. 

Untuk menginspirasi perjalanan kuliner Anda, lihat beberapa hidangan dan makanan Kyoto yang paling menarik berikut ini. Baca juga beberapa rekomendasi restoran terfavorit untuk mencicipi hidangan lokal di Kyoto.

Shojin ryori

Shojin ryori

Setelah agama ‌Buddha memasuki Jepang pada abad ke-5, ada sekitar 2.000 kuil Zen yang didirikan di Kyoto. Hingga saat ini, kuil masih ditinggali oleh para biksu yang telah mengembangkan gaya kulinernya tersendiri, disebut shojin ryori. Saat mengunjungi Kyoto, para turis dapat menikmati hidangan nabati tersebut di banyak biara dan restoran yang tersebar di seluruh penjuru kota.

Makanan shojin ryori tercipta dari tradisi agama Buddha dan menghindari rasa yang kuat, seperti rasa bawang putih atau bawang bombai. Sebagai penggantinya, shojin ryori menggunakan bahan baku kacang kedelai kering atau fermentasi, seperti tahu, untuk menciptakan hidangan yang bergizi seimbang. Jika menginap di kuil Buddha, Anda bisa mencoba hidangan shojin ryori.

Yudofu dan yuba

Yudofu dan yuba

Kyoto dianggap sebagai salah satu wilayah dengan kualitas air paling murni di Jepang, sehingga ideal untuk membuat beragam produk tahu, seperti yuba. Makanan yang terbuat dari lapisan di atas susu kedelai panas ini biasanya disajikan segar dengan kecap asin. Yuba juga bisa dikeringkan selama beberapa hari, lalu digoreng dan dijadikan tambahan dalam hidangan sup atau mi.

Salah satu makanan sederhana lainnya adalah yudofu, yaitu tahu sutera yang direndam dengan air hangat. Biasanya yudofu disajikan bersama rumput laut kering dan irisan daun bawang. Meski terdengar sangat biasa, hidangan ini memiliki cita rasa kompleks yang berasal dari bahan baku berkualitas. Cicipi beragam hidangan pendamping dari tahu yang merupakan kuliner wajib di Kyoto.

Nishin soba

Nishin soba

Nishin soba adalah hidangan lokal populer yang diciptakan di Kyoto pada tahun 1882 oleh Yosakichi, seorang koki inovatif di restoran Matsuba. Karena boga bahari segar sulit didapatkan pada abad ke-19, koki Yosakichi mengganti bahan baku krusial tersebut dengan ikan haring Pasifik yang diawetkan dalam larutan kecap asin dan gula.

Para koki di Kyoto menyesuaikan hidangan dengan kondisi geografis wilayahnya menggunakan kaldu tsuyu, mi sorgum, jamur, dan berbagai saus. Meski saat ini nishin soba bisa dicicipi di seluruh Jepang, restoran yang memeloporinya masih berdiri hingga kini. Artinya, Anda masih bisa menikmati versi nishin soba paling orisinal.

Kyozushi

Kyozushi

Tradisi kuliner Kyoto jarang dikaitkan dengan susyi karena dahulu, sebelum semuanya jadi serbamudah di zaman modern, penduduk kota kesulitan untuk menjaga kesegaran ikan. Namun, hal ini tak menghambat para pakar gastronomi di Kyoto untuk mengembangkan interpretasi dari hidangan klasik Jepang tersebut. 

Mereka menciptakan kyozushi, hidangan dari ikan yang telah diawetkan dengan garam atau cuka. Seluruh penjuru kota menawarkan beragam variasi hidangan, tetapi yang paling terkenal adalah saba-zushi. Hidangan susyi ala Kyoto ini menonjolkan bahan bakunya, yaitu ikan makerel, disajikan di atas nasi yang dibumbui dengan cuka dan gula.

Obanzai

Obanzai

Obanzai adalah konsep memasak filosofis yang sangat berpengaruh dalam hidangan khas Kyoto. Metode memasak rumahan ini berfokus pada beberapa hidangan pendamping yang menonjolkan bahan baku dan meminimalkan sisa makanan. Untuk dianggap sebagai hidangan obanzai, setidaknya separuh dari bahan bakunya harus berasal dari Prefektur Kyoto.

Hidangan obanzai sangat simpel dan sering menggunakan boga bahari atau sayuran yang biasanya dibuang. Istilah obanzai, yang kini sangat terkenal di Jepang, pertama kali muncul pada tahun 1964, ketika seorang penulis lokal, Shige Ōmura, menjelaskan makanan Kyoto dalam artikel koran Jepang.

Kaiseki

Kaiseki

Di sisi yang berlawanan dari obanzai, para bangsawan Kyoto menciptakan sebuah hidangan warisan bergaya kaiseki. Berdasarkan prinsip Jepang washoku, atau harmoni, hidangan mewah ini memadukan bahan baku lokal musiman dengan penyajian nan artistik. Bersantap di restoran kaiseki memang cukup mahal, tetapi pengalaman yang Anda dapatkan dijamin tak akan bisa terlupakan.

Kaiseki, yang mirip dengan hidangan mewah ala Prancis, konon berasal dari pesta di Zaman Edo, di mana para aristokrat berkumpul untuk menikmati makanan mewah. Cicipi hidangan yang memanjakan mata dan lidah dengan mengunjungi restoran bergaya kaiseki di Kyoto.

Uji Matcha

Uji Matcha

Di seluruh dunia, Jepang terkenal dengan kecintaannya terhadap teh hijau. Kyoto memiliki koneksi khusus dengan minuman serbaguna ini, karena kota Uji di bagian selatannya merupakan produsen matcha bubuk berkualitas istimewa. Selain populer sebagai bahan baku minuman, matcha juga sering dijadikan bahan baku untuk makanan manis dan gurih.

Matcha dari Uji telah digunakan dalam upacara teh tradisional agama Buddha selama ratusan tahun, di mana biksu kuil Zen membuat minuman matcha sebagai persembahan untuk Buddha. Matcha juga biasanya disajikan untuk para bangsawan kota. Teh hijau matcha disukai oleh semua lapisan masyarakat Kyoto, semakin mengokohkan popularitasnya di zaman modern.

Tempat menikmati makanan lokal di Kyoto

Jika Anda tertarik setelah membaca hidangan lokal khas Kyoto, cari tahu restoran terbaik untuk mencicipinya. Berikut beberapa restoran terfavorit di Kyoto yang menyajikan cita rasa lokal paling bermutu.

Takao Kinsuitei

Takao Kinsuitei

Takao Kinsuitei menawarkan akomodasi menawan dan hidangan lezat dengan pemandangan Sungai Kiyotaki nan damai. Wilayah ini menyelenggarakan festival Noryodoko selama satu bulan, mulai tanggal 10 Juni dan diramaikan dengan restoran yang menawarkan ‘kawadoko’—pengalaman bersantap ala musim panas di atas atau di samping aliran sungai.

Jika mencoba Kawadoko di acara Momiji, Anda juga dapat menyaksikan kecantikan musim gugur. Kawadoko, secara harafiah berarti ‘Lantai Mapel’, adalah pengalaman bersantap khas Kyoto yang berlangsung mulai 1 Oktober hingga akhir November. Untuk memaksimalkan pengalamannya, pengunjung dapat melakukan aktivitas haiking selama dua jam untuk menelusuri Jalur Alam Tokai yang akan melintasi Arashiyama dan Kiyotaki, menuju Takao.

Cara menuju Takao Kinsuitei: Naik Bus Jalur Takao Keihoku ke halte Makinoo. Restoran juga menawarkan layanan antar jemput musiman untuk makan siang yang berangkat pukul 11.00 dari Pintu Keluar Barat Stasiun JR Nijo (1 Mei hingga akhir November), dan untuk makan malam yang berangkat dari beberapa hotel besar (1 Juni hingga akhir September).

• Alamat: 40 Umegahata Tonohatacho, Ukyo-ku, kota Kyoto, prefektur Kyoto 616-8293

• Jam Operasional: Setiap hari, pukul 11.30–15.00 dan 17.30–21.30

• Untuk Noryodoko: Makan siang mulai 1 Mei hingga akhir September, dan makan malam mulai 1 Juni hingga akhir September.

• Untuk Kawadoko acara Momiji: Hanya buka untuk makan siang mulai 1 Oktober hingga akhir November

• Detail Kontak: +81-75-861-0216

Honke Owariya Honten (Cabang Utama)

Honke Owariya Honten (Cabang Utama)

Jika harus menyebutkan satu restoran ikonis untuk hidangan lokal Kyoto, jawabannya pasti Honke Owariya. Restoran bersejarah yang awalnya didirikan pada tahun 1465 sebagai toko manisan ini mulai berfokus untuk menjual hidangan soba sekitar 300 tahun yang lalu. Kini, restoran dijalankan oleh generasi ke-16, Ariko Inaoka. Beliau terus mengembangkan berbagai teknik kuliner yang telah diwariskan oleh para moyangnya.

Karena dekat dengan beragam tempat wisata populer Kyoto, seperti Museum Manga Internasional Kyoto dan Kastel Nijō, Honke Owariya adalah tempat yang ideal untuk mencicipi mi soba orisinal sambil belajar sejarah ratusan tahun. Meski restoran Owariya memiliki cabang lain di Kyoto, maksimalkan pengalaman Anda dengan mencicipinya langsung di lokasi orisinal.

Cara menuju Honke Owariya Honten (Cabang Utama): Naik kereta Karasuma Line atau Tōzai Line ke Stasiun Karasuma Oike, lalu berjalan kaki selama 2 menit menuju destinasi.

• Alamat: 322 Niomontsukinukecho, Nakagyo-ku, kota Kyoto, prefektur Kyoto 604-0841
• Jam Operasional: Setiap hari pukul 11.00–15.00
• Detail Kontak: +81-752-313-446

Tosuiro (Cabang Utama)

Tosuiro (Cabang Utama)

Tosuiro adalah salah satu restoran hidangan bergaya kaiseki yang paling terkenal di Kyoto dengan menu unggulan berbahan dasar tahu. Restoran ini jauh tersembunyi di dalam gang kecil yang sesak dengan pertokoan dan tempat makan. Namun, setelah bersantap di sini, Anda akan mengerti mengapa hidangan lokal, seperti yuba dan yudofu, begitu istimewa.

Anda bisa memesan 5 set menu makanan menggiurkan yang mewakili inti dari hidangan Kyoto. Set menu terdiri dari beragam makanan berbahan baku tahu, beberapa di antaranya disertai dengan hidangan pendamping atau variasi sasyimi. Untuk pengalaman kaiseki terbaik, Tosuiro adalah tempat yang tak boleh dilewatkan.

Cara menuju Tosuiro (Cabang Utama): Naik Tōzai Line ke Stasiun Kyoto Shiyakusho-mae dan berjalan selama 5 menit dari pintu keluar timur. Anda juga bisa naik Keihan Main Line, Ōtō Line, atau Tōzai Line ke Stasiun Sanjo dan berjalan menyeberangi Sungai Kamo.

• Alamat: 517-3 Kamiosakamachi, Sanjo Agaru Kiyamachi-dori, Nakagyo-ku, kota Kyoto, prefektur Kyoto 604-8001
• Jam Operasional: Senin–Sabtu pukul 11.30–15.00 dan 17.00–22.00, Minggu pukul 11.45–15.00 dan 17.00–21.30
• Detail Kontak: +81-75-251-1600

Izuju

Izuju

Restoran lokal Izuju terletak di pusat kota tua Kyoto dan telah lama beroperasi. Restoran susyi favorit yang telah berdiri selama lebih dari satu abad ini memamerkan perannya sebagai salah satu warisan kuliner kontemporer Kyoto.

Izuju terkenal dengan susyinya, potongan makerel tebal berbalut rumput laut yang disajikan di atas nasi cuka. Restoran ini konon merupakan satu-satunya restoran susyi di Kyoto yang masih menggunakan perapian tradisional Jepang Okudo-san, sehingga mampu menghasilkan produk yang luar biasa lezat.

Cara menuju Izuju: Naik Keihan Main Line ke Stasiun Gion-Shijō, lalu berjalan ke arah timur menuju Gerbang Nishiromon Kuil Yasaka-Jinja.

• Alamat: 292-1 Gionmachi Kitagawa, Higashiyama-ku, kota Kyoto, prefektur Kyoto 605-0073
• Jam Operasional: Jumat–Selasa pukul 10.30–18.00
• Detail Kontak: +81-75-561-0019

* Karena sedang direnovasi, saat ini restoran Izuju hanya melayani pesanan untuk dibawa pulang. Letak pintu masuk sama dengan lokasi gang belakang. Jam operasional dan pola layanan mungkin berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

Giro Giro Hitoshina

Giro Giro Hitoshina
*Seluruh menu akan diubah setiap bulan.

Kyoto menawarkan beragam pengalaman bersantap kaiseki yang mengombinasikan makanan dengan seni. Perlu diingat, pengalaman ini akan bersifat formal. Tak perlu diragukan lagi, Giro Giro Hitoshina adalah juara kaiseki. Perpaduan antara hidangan tradisional dan suasana santai membuat makanan yang dianggap mewah ini jadi lebih membumi. 

Dahulu hanya gudang di pinggir kanal Takase, Gojo, kini tempat ini disulap menjadi Giro Giro Hitoshina, restoran sajian kaiseki mewah yang populer di kalangan turis maupun penduduk setempat. Duduk dan mengobrol dengan para koki sembari melihat proses pembuatan beragam hidangan yang membuat penasaran. Sebaiknya pesan beberapa minggu sebelum Anda datang untuk memastikan ketersediaan tempat.

Cara menuju Giro Giro Hitoshina: Naik Keihan Main Line ke Staisun Kiyomizu-Gojō, lalu berjalan ke arah utara di sepanjang Sungai Takase selama 5 menit.

• Alamat: 420-7 Nambacho, Matsubarasagaru, Nishikiyamachi-dori, Shimogyo-ku, kota Kyoto, prefektur Kyoto 600-8027
• Jam Operasional (Tidak ada hari libur tetap): Pukul 17.00–23.00 (hingga 23.30 setiap hari Minggu)
• Detail Kontak: +81-75-343-7070

Daitokuji Ikkyu

Daitokuji Ikkyu

Jika pernah mengunjungi Kyoto, Anda mungkin menghabiskan separuh dari perjalanan Anda untuk pergi ke kuil Buddha kuno yang tersebar di seluruh penjuru kota. Telusuri petualangan dunia kuno dengan berkunjung ke Daitokuji Ikkyu, restoran yang telah menyajikan hidangan shojin ryori selama lebih dari 500 tahun.

Bersantap dalam suasana menenangkan di ruang makan pribadi yang dikelilingi oleh kebun rindang. Restoran ini menyajikan makanan multihidangan dengan berbagai menu musiman yang menyoroti bahan baku sayuran lokal. Bersiaplah untuk terhanyut dalam tradisi kuliner agama Buddha yang sudah ada sejak ratusan tahun silam.

Cara menuju Daitokuji Ikkyu: Naik Karasuma Line ke Stasiun Kitaoji, lalu berjalan ke arah barat selama 15 menit menyusuri Jalan Kitaoji-dori. Anda juga bisa naik Bus Kota Kyoto No. 205 atau No. 206 menuju halte Daitokuji-mae.

• Alamat: 20 Daitokuji Shimomonzencho, Murasakino, Kita-ku, kota Kyoto, prefektur Kyoto 603-8215
• Jam Operasional (Tidak ada hari libur tetap) : Toko - Pukul 09.00–18.00, Restoran - Pukul 12.00–21.30 (masuk terakhir pukul 18.00)
• Pembayaran: Hanya menerima pembayaran tunai. Tidak menerima pembayaran dengan kartu kredit.
• Detail Kontak: +81-75-493-0019

Pesan perjalanan Anda sekarang juga dengan JAL Japan Explorer Pass

Pesan perjalanan Anda sekarang juga dengan JAL Japan Explorer Pass

Siap menjelajahi budaya dan kuliner Kyoto yang bersejarah? Cara termudah untuk mengunjungi Kyoto dari Tokyo adalah dengan naik pesawat di Bandara Internasional Osaka. Setelah itu, naik Osaka Monorail ke Stasiun Minami-Ibaraki sebelum pindah ke Hankyu-Kyoto Line menuju Kyoto. Perjalanan singkat ini dapat ditempuh dalam waktu sekitar satu jam. Setelah tiba, Anda dijamin penasaran untuk langsung menjelajahi alamnya.

Jika ingin mendapatkan tarif khusus untuk 30 kota di seluruh jaringan domestik Japan Airlines, pastikan Anda melakukan pemesanan dengan JAL Japan Explorer Pass. Dengan JAL Japan Explorer Pass, turis internasional bisa menjelajahi Jepang dengan lebih mudah dan ekonomis, sehingga mereka dapat menambahkan semakin banyak tujuan ke dalam rencana perjalanan. Rencanakan petualangan Anda berikutnya dan bersiaplah untuk berangkat.

Menuju Lokasi